Sabtu, 02 Mei 2015

Yuk menjadi Proaktif!


Pernahkah kamu menghadapi situasi dimana ada orang yang tiba-tiba datang dan memarahi mu? Lalu bagaimana sikap mu terhadap orang tersebut? Memarahi balik? Memaki karena tidak menerima? Atau melempar sepatumu kepadanya?

Dan bagaimana perasaan mu setelah bereaksi seperti tadi? Apakah lega? Atau malah merasa kebingungan dan menyesal? Nah lalu bagaimana cara yang benar untuk menyikapi situasi seperti tadi?

Disini kita akan membahas dua reaksi diasaat kita menghadapi sebuah situasi, yang pertama bersikap reaktif. Orang yang reaktif itu seperti sebuah botol soda. Jika dikocok atau terguncang sedikit saja ia langsung meledak tidak terkontrol. Mengeluarkan secara langsung apa yang hati nya rasakan tanpa berpikir dahulu apa dampak dari kata-kata atau tindakan yang ia keluarkan. Contohnya jika orang reaktif sedang berdiri dan secara tidak sengaja ada yang menyenggol nya ia langsung mengumpat tidak terima dan berpikir bahwa orang lain yang salah bukan dirinya.

Yang kedua bersikap proaktif. Orang yang proaktif diibaratkan botol air. Jika dikocok atau terguncang ia akan baik-baik saja dan tetap tenang. Orang proaktif akan berpikir sebelum bertindak, akan memikirkan dampak dari kata-kata dan tindakan yang hendak ia keluarkan. Contohnya sama dengan yang tadi, maka reaksi orang proaktif ini akan tetap tenang dan mungkin tersenyum serta berpikir positif bahwa bisa saja orang yang menyenggolnya tadi karena posisinya berdiri terlalu tengah sehingga menghalangi jalan orang-orang yang lewat. Ia takkan membiarkan orang lain membuatnya marah dan merusak harinya.

Jangan berpikir kejadian buruk yang menimpamu adalah salah seseorang sekitarmu atau yang sering kita salahkan adalah si “keadaan” dan kamu adalah korban dari kesalahan mereka semua. Misalnya  saat kamu tidak menjadi juara kelas kamu berkata jika saja kamu mempunyai perpustakaan disertai buku-buku yang lengkap serta mahal dan ruang belajar yang luas kamu akan lebih giat belajar dan bisa saja menjadi orang pertama tersebut. Kamu pun mengeluh serta menyalahkan orang tuamu atas semua yang telah terjadi.
Jika hal-hal buruk menimpamu, biasakan untuk menahan terlebih dahulu reaksimu. Ini seperti kamu sedang menekan tombol pause. Kuasi dirimu sendiri dan mulailah berpikir didasarkan dengan kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi dan kemauan.

Menjadi proaktif akan memberi banyak menfaat pada dirimu. Hari-hari mu akan menjadi tenang, tidak ada emosi, memandang segala sesuatu dari sisi postifnya, dan kamu tidak akan menanggung rasa bersalah karena telah terburu-buru bereaksi. Kamu memang tidak bisa mengendalikan hal-hal yang terjadi pada hidupmu, namun kamu bisa mengontrol reaksi apa yang akan kamu berikan dalam kehidupanmu. Life is choice, bukankah lebih baik memilih hal yang sudah jelas bermanfaat bagi dirimu sendiri ?

Sumber: Sean Covey.The 7 Habits of Highly Effevtive TEENS 
Oleh: Renisa Oktavinesa
D3 Administrasi Bisnis
145211022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar