Kamis, 07 Mei 2015

Manfaatkan kedua cara berpikirmu

Pada umumnya seseorang mengambil cara berpikir secara tidak sadar dan yang paling disukainya serta akan tetap menggunakannya seumur hidup. Melalui pendidikan yang kita dapatkan , kita telah mendisiplinkan otak untuk bekerja seusai pola yang sudah ada. Padahal, seandainya kita dapat menggunakan lebih banyak imajinasi di dalam cara berpikir kita, kita bisa terhubung dengan masa lampau untuk menyadari risiko dan peluang.
Ada berapa pola dasar kah cara kita berpikir? Yang pertama yaitu pemikiran konvergen. Pemikiran yang terfokus dan dikaitkan dengan hal-hal spesifik. Para pemikir pola ini mengarah pada jawaban tertentu dan mereka mampu memfokuskan perilaku dalam menyampaikan “disini dan sekarang ini”. Para pemikir terfokus biasanya mampu saling mengikuti dengan relative mudah, saat setiap orang memahami apa yang menjadi fokusnya.
Cara berpikir konvergen didasarkan pada suatu pola yang sudah ada.  Mereka berorientasi pada hasil dan mampu bekerja dengan sangat baik bila pekerjaan yang mereka lakukan mengacu pada serangkaian aturan dan paradigm saat ini. Misalnya saat kita akan menyusun laporan, kita memakai pola dan menuruti aturan yang sudah ada. Jadi kita membuat laporan tersebut dimulai dari bab pendahuluan, isi, lalu penutup secara berurutan.
Jika kita melihat contohnya di suatu pabrik, karyawan tiap hari ditekan untuk memenuhi target produksi atau bahkan lebih. Tersedia berbagai imbalan dan berbagai penghargaan untuk karyawan yang bisa melakukan nya. Dengan seperti ini mereka berfokus pada hasil dan pada kehidupan yang lebih berhasil, sehingga mereka mengesampingkan ide-ide yang mereka punya. Biasanya, pria cenderung memiliki cara berpikir konvergen ini. Pemikiran ini sangat bermanfaat bila diperlukan keputusan cepat yang menyangkut hidup atau mati. Di lingkungan kerja yang didominasi oleh kaum pria, pemikiran ini sudah  menjadi gaya berpikir dominan yang ditetapkan oleh sujumlah orang yang berhasil naik ke puncak dan patut dicontoh.
Yang kedua adalah cara berpikir divergen. Pemikiran ini dikaitkan dengan eksplorasi dan kreativitas, terbuka dan bergerak menjauh. Keuntungannya bahwa mereka sering unggul dalam menghasilkan ide dan alternatif yang beragam. Orang-orang yang memiliki pikiran kreatif merasa sulit bekerja dalam batasan-batasan konvensional atau di dalam sebuah system yang disiplin. Kemungkinan besar kerja tim bisa menjadi masalah karena pemikir divergen sering menganggap pemikir kreatif lainnya sulit diikuti.
Pola berpikir divergen selalu bergerak, mengarah keluar, mencari sesuatu yang menarik di sepanjang perjalanan. Mereka menganggap perjalanan ini sangat menyenangkan, dan bila ada yang menghentikaanya maka ia akan merasa tidak senang atau bahkan frustasi. Orang-orang yang menonjol dengan pemikiran divergen akan sulit beradaptasi dengan perusahaan atau organisasi yang terstruktur. Para pemikir divergen menganggap pemikir terfokus sebagai orang yang berpikiran sempit dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan para pemikir konvergen menganggap para pemikir kreatif sebagai penganggu dan suka bertindak seenaknya.
Pada umumnya wanita menggunakan cara bepikir divergen. Misalnya saat menghadapi suatu masalah di kelompok kecil, wanita cenderung akan membagi masalah tersebut dan mengajukan pertanyaan terbuka. Tujuan adalah untuk membuat si pemilik masalah melihat situasi sekeliling, agar mampu mengungkapkan beberapa kemungkinan. Tidak harus menyelesaikan masalah , tetapi memberikan dukungan sepanjang masalah penyelesaian dan membuka kesempatan penyelidikan baru.
Terlepas dari perbedaan gender, kedua pendekatan penyelesaian masalah ini memiliki keunggulan masing-masing . Pada saat kritis atau ketika hanya ada sedikit waktu, diperlukan proses berpikir yang menghasilkan tindakan segera. Pada saat diperlukan pendekatan yang perlu pertimbangan matang, pola divergen untuk menemukan opsi diikuti sebuah keputusan akan memberikan hasil yang terbaik.

Para pemikir terbaik adalah mereka yang dilahirkan dengan kemampuan untuk, atau belajar menguasai cara beripikir terfokus (konvergen) dan  pola berpikir divergen kreatif. Karena ada masalah tertentu di mana logika terstruktur dapat menghasilkan hasil terbaik dan ada juga masalah lain di mana pemikiran yang lebih elastic akan berhasil.
Sumber: S.P. Reid. Berpikir Strategis
Oleh: Renisa Oktavinesa
1A - D3 Administrasi Bisnis
145211022

2 komentar: